Sabtu, 12 Maret 2011

Tips Membeli Laptop Bekas

Membeli barang bekas dapat menjadi pengalaman menyiksa meskipun, kita diberi kesempatan untuk memeriksanya sebelum transaksi harga. Namun tidak perlu khawatir, kita pasti dapat memantaunya dengan langkah sederhana ini.
Pikiran sering berubah negatif ketika berhadapan dengan penjual barang bekas. Misalnya, penjual laptop. Terkadang terbersit di pikiran apakah spesifikasi yang dikatakan si penjual itu benar ?. Apakah semua ports berfungsi tanpa masalah ?. Ada beberapa hal umum yang harus dipertimbangkan sebelum membeli. Cobalah langkah berikut ini sebelum kita menentukan laptop yang akan dibeli :
Langkah Pertama, Cek secara fisik.
Kita tidak mungkin berharap notebook bekas dalam keadaan baru tanpa goresan. Layaknya mobil bekas, perlu diketahui beberapa bentuk kerusakan yang mengindikasikan bagian dalam laptop yang bobrok. Kita mungkin dapat mengabaikan tanda atau noda samar, tetapi coba perhatikan baik-baik jika ada sesuatu yang terbuka atau tidak berfungsi lancar pada bagian berikut :
  • Ports sudah terlalu longgar ( USB, VGA dll. )
  • Retak atau penyok hingga menampakan internal hardware-nya
  • Baut yang berkarat atau hilang
  • Sticker jaminan yang sudah terpotong atau hilang
Meskipun tidak satupun ciri di atas yang bisa kita temukan, masih ada jaminan bahwa laptop tidak berat kerusakannya. Mungkin hanya diperbaiki tampilan luarnya untuk menarik konsumen.
Langkah Kedua, Tanyakan status jaminan.
Idealnya laptop yang dijual masih ada masa jaminan. Jika memang ya, minta kartu jaminan berstempel atau yang bentuk aslinya. Jangan percaya perkataan penjual bahwa laptop sudah terdaftar jaminan online, kecuali laptop untuk urusan bisnis seperti Lenovo ThinkPads. Kalau memang dia berkata demikian, minta printout status jaminan online-nya.
Jika laptop tidak memiliki masa jamainan, tegaslah meminta jaminan langsung dari sipenjual ( setidaknya selama tujuh hari ), lalu catat lengkap data pribadinya, tidak terbatas nomoe ponselnya saja. Kalau dia menolak, tinggalkan laptop incaran kita itu.
Langkah Ketiga, Cek Konfigurasi Laptop.
Jika membeli PC Online, printout deskripsinya dan ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan kita memperoleh apa yang sudah kita bayar.
  • Klik kiri pada My Computer dan pilih Poperties. Cara ini akan menunjukan sistem operasi, prosesor dan jumlah total RAM laptop.
  • Klik kiri My Computer dan cek ukuran hard disk laptop.
  • Klik Control Panel, klik system dan pilih tabel Hardware, lalu klik device manager. Cara ini akan menunjukan komponen internal. Seperti wireless cards dan bluetooth.
  • Klik Command Prompt di bawah Accessories dan ketik “dxdiag “. Kotak dialog akan menunjukan prosessor tipe grafis di bawah kop.
Langkah Ke empat, Pastikan Ports dan Charges berfungsi.
USB Ports adalah bagian laptop yang paling sering digunakan, maka bagian itu juga yang paling cepat rusak. Bawa USB Flashdrive ketika datang ke tempat penjual, cek masing-masing ports apakah masih berfungsi atau tidak. Sedikit goyangkan USB Flashdisk kita untuk memastikan ports tidak longgar.
Kalau punya, bawa kartu Personal Computer Memory Card International Association ( PCMCIA ) untuk cek port lainnya. Kartu PCMCIA merupakan media kartu dengan sisipan simcard untuk melakukan koneksi internet melalui frekuensi GSM atau CDMA pada PC laptop. Terakhir tancapkan kabel pada adaptor untuk meyakinkan bahwa baterai dapat di charge.
Baterai paling rentan dan memburuk sekitar setahun lamanya. Jadi jangan terlalu bingung tentang kondisi baterai kecuali pembeli berjanji baterai baru. Maka, kita dapat mengunduh freeware seperti BatteryCare untuk windows, menentukan putaran dan kapasitas charge. Untuk macs, klik Applications-Utilities-Systems Profiler agar dapat informasi lebih tentang masa hidup baterai.
Langkah Kelima, Perhatikan Pixel Mati LCD.
Masalah dengan panel LCD muncul, ketika proses produksi, beberapa unit menyala dengan piksel mati atau buntu. Bentuk piksel mati sendiri berupa titik hitam, kalau piksel buntu menyala seperti titik terang dan tidak berubah sampai laptop mati.
Terdapat aplikasi freeware yang dijual di pasaran seperti Pixel Tester. Freeware ini menunjukan serangkaian gambar objek untuk cek piksel yang mati atau buntu. Namun ada cara mudah, klik kiri pada desktop dan pilih Properties.
Pertama, ubah latar belakang menjadi hitam pekat ( setelah menghilang kan semua icon di desktop ) untuk mencari piksel buntu. Kemudian ubah latar belakang dekstop menjadi putih untuk tes piksel yang mati.
Sebagian besar jaminan bukan masalah piksel mati atau buntu. Jadi putuskan apakah kita memang dapat hidup dengan laptop bermasalah atau tidak sebelum membelinya.

0 komentar:

Posting Komentar